AJIAN POTENSI TERAPI ANTIUROLITHIASIS BERBASIS BIOFARMAKA
DOI:
https://doi.org/10.59134/prosidng.v2i-.111Keywords:
Urolithiasis, Biofarmaka,, Batu kemih, GinjalAbstract
Urolithiasis merupakan salah satu penyakit non infeksius sistem urogenital dengan angka kejadian yang tinggi baik pada manusia ataupun hewan. Penanganan medis mutlak dilakukan guna menangani pasien dengan kasus urolithiasis. Pengembangan penelitian antiurolithiasis berbasis biofarmaka saat ini mulai banyak dilakukan, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantunagan terapi berbasis obat kimia sebagai salah satu pilihan utama terapi kasus urolithiasis, selain tindakan bedah. Tulisan ini bertujuan untuk
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai beberapa bahan biofarmaka yang telah dikaji sebagai terapi antiurolithiasis. Diharapkan tulisan ini dapat bermanfaat bagi dunia medis, baik pada kedokteran manusia ataupun kedokteran hewan untuk dapat memanfatkannya sebagai refrensi terapi kasus urolithiasis. Beberapa bahan biofarmaka yang telah diteliti dan terbukti memiliki potensi sebagai terapi antiurolithiais adalah seledri, daun selada, pegagan, daun gedi merah, daun binahong, daun alpukat, daun kemangi,
semanggi air, kulit batang randu kapuk, buah mahkota dewa, bawang dayak, daun kembang bulan, dan daun benalu mindi.