PELATIHAN DIGITALISASI TABUNGAN BANK SAMPAH DI WILAYAH KELURAHAN GROGOL SELATAN JAKARTA SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.59134/sinergi.v6i1.646Keywords:
Sistem Informasi, Bank Sampah, DigitalisasiAbstract
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merilis data terbaru berkaitan volume sampah yang ada di negara Indonesia pada tahun 2021 tercatat 18,2 juta ton/tahun dari 154 Kabupaten/kota se-Indonesia. Sedangkan sampah yang mampu dikelola dengan baik hanya sebanyak 13,2 juta ton/tahun atau setara dengan 72,95%. Hal ini dapat terjadi dikarenakan masih terbatasnya daya tampung tempat pembuangan sampah baik Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) maupun Tempat Penampungan Sementara (TPS), hingga minimnya standar dalam pengelolaan sampah yang sudah diterapkan. Dari kondisi yang telah terurai diatas, untuk pengelolaan sampah bukan hanya tugas dari pemerintah saja, melainkan ada peran serta dari masyarakat maupun pelaku yang harus bertanggungjawab agar lingkungan tetap bersih dan sehat. Untuk mengatasi masalah sampah, maka pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup Perumahan Rakyat dan Pemukiman sejak bulan September 2019 mulai mencanangkan konsep bank sampah. Pengelolaan bank sampah harus dilakukan secara kreatif dan inovatif dengan mendampingkan teknologi informasi yang berkelanjutan untuk menunjang kegiatan pengelolaan dana nasabah bank sampah dengan baik dan transparan. Tim PkM Fakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada mitra pengelola bank sampah di wilayah Kelurahan Grogol Selatan berkaitan dengan penggunaan aplikasi digitalisasi bank sampah. Hasil responbility dari para peserta kegiatan sosialisasi ini bermanfaat untuk menunjang aktivitas peserta dengan direpresentasikan sebesar 83,33%.